TheGridNet
The Jakarta Grid Jakarta
  • World Grid Map
    World Grid Map
  • Masuk
  • Utama
  • Rumah
  • Direktori
  • Cuaca
  • Ringkasan
  • Perjalanan
  • Peta
25
Tangerang InfoBogor InfoBandung InfoBandar Lampung Info
  • Keluar
EnglishEnglish EspañolSpanish 中國傳統的Chinese Traditional portuguêsPortuguese हिंदीHindi РусскийRussian 日本語Japanese TürkTurkish 한국어Korean françaisFrench DeutscheGerman Tiếng ViệtVietnamese ItalianoItalian bahasa IndonesiaIndonesian PolskiePolish العربيةArabic NederlandsDutch ไทยThai svenskaSwedish
  • LIVE
    NOW
  • LIVE
    • Bahasa Inggris
    • Classes
    • Coaches
    • PetAdvise
  • Direktori
    • Direktori Semua
    • Berita
    • Cuaca
    • Perjalanan
    • Peta
    • Ringkasan
    • Situs Grid Dunia

Jakarta
Informasi Umum

Kami Lokal

Live English Tutors
Live English Tutors Live Classes Live Life Coaches Live Vets and Pet Health
Berita Radar Cuaca
77º F
Rumah Informasi Umum

Jakarta Berita

  • Nokia 6.3 Pro 5G 2023 Segera Rilis, Kemewahan yang Dinantikan, Kapan Hadir di Indonesia?

    2 tahun lalu

    Nokia 6.3 Pro 5G 2023 Segera Rilis, Kemewahan yang Dinantikan, Kapan Hadir di Indonesia?

    radarpena.fin.co.id

  • Analysis: Indonesia set to see first 3-way presidential race since 2009 that risks splitting society

    2 tahun lalu

    Analysis: Indonesia set to see first 3-way presidential race since 2009 that risks splitting society

    channelnewsasia.com

  • Pemerintah Optimis Industri Fesyen Dapat Memasuki Percaturan Global - Niaga.Asia

    2 tahun lalu

    Pemerintah Optimis Industri Fesyen Dapat Memasuki Percaturan Global - Niaga.Asia

    niaga.asia

  • World Cloud Show: Empowering Indonesia’s Digital Transformation Journey

    2 tahun lalu

    World Cloud Show: Empowering Indonesia’s Digital Transformation Journey

    techbullion.com

  • Adanya Industri Perhotelan Ramah Muslim Dapat Menciptakan Lapangan Kerja - Karawang Post

    2 tahun lalu

    Adanya Industri Perhotelan Ramah Muslim Dapat Menciptakan Lapangan Kerja - Karawang Post

    karawangpost.pikiran-rakyat.com

  • Resmi Jadi Bacawapres dan Terus Diserang Netizen, Gibran: Gue Harus Gimana?

    2 tahun lalu

    Resmi Jadi Bacawapres dan Terus Diserang Netizen, Gibran: Gue Harus Gimana?

    olret.viva.co.id

  • Mendorong Generasi Muda ke Profesi ASN, Ini Kisah Sukses Aditya Pratama Ghifary

    2 tahun lalu

    Mendorong Generasi Muda ke Profesi ASN, Ini Kisah Sukses Aditya Pratama Ghifary

    viva.co.id

  • Jokowi-Gibran hingga Anwar Usman Dilaporkan Dugaan Nepotisme ke KPK

    2 tahun lalu

    Jokowi-Gibran hingga Anwar Usman Dilaporkan Dugaan Nepotisme ke KPK

    headtopics.com

  • Bantu Kemendag Majukan Ekonomi, UBS Gold Lakukan Manuver Jitu - GenPI.co

    2 tahun lalu

    Bantu Kemendag Majukan Ekonomi, UBS Gold Lakukan Manuver Jitu - GenPI.co

    genpi.co

  • Ganjar-Mahfud MD Ngobrol Banyak Hal dengan Komika dan Budayawan

    2 tahun lalu

    Ganjar-Mahfud MD Ngobrol Banyak Hal dengan Komika dan Budayawan

    lifestyle.sindonews.com

More news

Kota Administrasi Jakarta

Jakarta (ʒəˈ k ɑ r t ə /; Pelafalan Indonesia: [dʒ aˈ karta] (dengar)) secara resmi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Indonesia: Ibukota Jakarta adalah ibukota dan kota terbesar di Indonesia. Di pantai barat laut pulau Jawa dengan populasi terbanyak penduduk di dunia, pulau itu merupakan pusat perekonomian, budaya, dan politik Indonesia yang berpenduduk 10.770.487 jiwa di kota itu sejak tahun 2020. Meski Jakarta hanya memiliki luas wilayah metropolitan 69,5 kilometer persegi (270,1 mi²), paling kecil di Provinsi Indonesia, luas wilayah metropolitan (6.392 km2), dan luas wilayah perkotaan kedua di dunia setelah Tokyo, dengan jumlah penduduk sekitar 35,934 juta jiwa pada 2024 0 . Kesempatan usaha Jakarta, serta potensi untuk menawarkan tingkat kehidupan yang lebih tinggi, menarik para pendatang dari seluruh kepulauan Indonesia, sehingga menjadikannya tempat yang mencair berbagai kebudayaan. Jakarta dijuluki sebagai "Big Durian", duri berodoran buah asli dari wilayah itu, yang dipandang sebagai ekuivalen Indonesia dengan "Big Apple" (New York City).

Kota Administrasi Jakarta
Daerah Khusus Ibukota
From top, left to right: Jakarta Old Town, National Museum of Indonesia, Jakarta Skyline, Gelora Bung Karno Stadium, Hotel Indonesia Roundabout, Merdeka Palace, Monumen Nasional, and Istiqlal Mosque with Jakarta Cathedral.
Dari atas, kiri ke kanan: Kota Tua Jakarta, Museum Nasional Indonesia, Jakarta Skyline, Gelora Bung Karno, Stadion Hotel Indonesia Roundabout, Istana Merdeka, Masjid Nasional Monumen Istiqlal dengan Katedral Jakarta.
Flag of Jakarta
Bendera
Coat of arms of Jakarta
Lambang negara
Jakarta is located in Java
Jakarta
Kota Administrasi Jakarta
Lokasi di Jawa dan Indonesia
Tampilkan peta Java
Jakarta is located in Indonesia
Jakarta
Kota Administrasi Jakarta
Jakarta (Indonesia)
Tampilkan peta Indonesia
Jakarta is located in Southeast Asia
Jakarta
Kota Administrasi Jakarta
Jakarta (Asia Tenggara)
Tampilkan peta Asia Tenggara
Jakarta is located in Asia
Jakarta
Kota Administrasi Jakarta
Jakarta (Asia)
Tampilkan peta Asia
Jakarta is located in Earth
Jakarta
Kota Administrasi Jakarta
Jakarta (Bumi)
Tampilkan peta Bumi
Koordinat: 6°12 &S 106°49 &E / 6,200°S 106,817°E / -6,200; 106,817 Koordinat: 6°12 &S 106°49 &E / 6,200°S 106,817°E / -6,200; 106,817
Didirikan22 Juni 1527
Status kota4 Maret 1621
Status provinsi28 Agustus 1961
Pemerintah
 · TipeDaerah administratif khusus
 · BadanDKI Jakarta
 · GubernurAnies Baswedan
 · Wakil GubernurAhmad Riza
 · LegislatifDewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Area
 · Daerah Khusus Ibukota662,3 km2 (255,7 mi²)
 · Perkotaan
3.540 km2 (1.367 mi²)
 · Metro
7.062,5 km2 (2.726,8 mi²)
Pangkat areaIndonesia dalam tahun 34
Elevasi
8 m (26 ft)
Populasi
 (2019)
 · Daerah Khusus Ibukota10.770.487
 · PeringkatIndonesia dalam tahun ke-6
 · Kepadatan16.262/km2 (42.120/m²)
 · Perkotaan
34.540.000
 · Kepadatan kota9.756/km2 (25.270/mi²)
 · Metro
33.430.285
 · Kepadatan Metro4.733/km2 (12.260/m²)
DemonimJakarta
Demografi
 · Kelompok etnis36,17% Jawa
28,29% Betawi
14,61% bahasa Sunda
6,62% Tionghoa
3,42% Batak
2,85% Minangkabau
0,96% Melayu
7,08% Lainnya
 · Agama83,43 persen Islam
8,63% Protestan
4,00% Katolik
3,74% Buddhisme
0,19% Agama Hindu
0,01% Konfusianisme
Zona waktuWUT+07:00 (Waktu Barat Indonesia)
PDB Nominal2019
 - TotalRp2.840,8 triliun (Pertama)
$ 200,9 miliar
$ 660,3 miliar (PPP)
 - Per kapitaRp269.074 ribu (pertama)
$ 19.029
$ 55.184 (PPP)
 - PertumbuhanIncrease 5,9 persen
HDI (2019)0,807 (1) - tinggi
Situs webwww.jakarta.go.id

Jakarta adalah salah satu kota tertua yang berpenghuni di Asia Tenggara. Kota yang didirikan pada abad ke-4 sebagai Sunda Kelapa, menjadi pelabuhan perdagangan yang penting bagi Kerajaan Sunda. Ibukota de facto Hindia Belanda ketika dikenal sebagai Batavia. Jakarta resmi merupakan provinsi dengan status khusus ibu kota, namun umumnya disebut sebagai kota. Pemerintah provinsinya terdiri atas lima kota administratif dan satu kabupaten administratif. Jakarta adalah kota alfa dunia dan merupakan kursi sekretariat ASEAN, yang menjadikannya kota penting bagi diplomasi internasional. Lembaga keuangan seperti Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia dan markas besar korporasi banyak perusahaan dan perusahaan multinasional berlokasi di kota tersebut. Pada 2017, PDRB di kota itu diperkirakan mencapai 483,4 miliar dolar AS.

Tantangan-tantangan utama Jakarta mencakup pertumbuhan perkotaan yang cepat, kehancuran ekologi, kemacetan yang macet, kemacetan, dan banjir. Selain itu, Jakarta tenggelam sampai 17 cm per tahun (6,7 inci), yang selain naiknya permukaan laut, menjadikan kota ini lebih rentan terhadap banjir. Kota ini juga salah satu ibukota dengan tenggelam tercepat di dunia. Pada Agustus 2019, Presiden Joko Widodo mengumumkan pemindahan ibu kota ke Provinsi Kalimantan Timur di pulau Kalimantan.

Konten

  • 1 Etimologi
  • 2 Riwayat
    • 2,1 Era pra-kolonial
    • 2,2 Era kolonial
    • 2,3 Era kemerdekaan
  • 1 Pemerintah dan politik
    • 3,1 Keuangan kotamadya
    • 3,2 Pembagian administratif
    • 1,3 Penegakan hukum
    • 3,4 Pertahanan
  • 4 Geografi
    • 4,1 Topografi
    • 4,2 Iklim
  • 5 Demografi
    • 5,1 Etnisitas
    • 5,2 Bahasa
    • 5,3 Agama
  • 6 Budaya
    • 6,1 Seni dan festival
    • 6,2 Masakan
    • 6,3 Museum
    • 6,4 Media
  • 7 Ekonomi
    • 7,1 Belanja
    • 7,2 Pariwisata
  • 8 Infrastruktur
    • 8,1 Pasokan air
    • 8,2 Perawatan kesehatan
  • 9 Transportasi
  • 10 Pemandangan kota
    • 10,1 Arsitektur
    • 10,2 Markah tanah
    • 30,3 Taman dan danau
  • 11 Olahraga
  • 12 Pendidikan
  • 13 Hubungan internasional
    • 13,1 Kota kembar
  • 14 Lihat juga
  • 15 Referensi
  • 16 Karya cetak
  • 17 Tautan eksternal

Etimologi

Replika dari Padrão dari Sunda Kalapa (1522), sebuah tiang batu dengan salib Orde Kristus untuk memperingati sebuah perjanjian antara Kekaisaran Portugal dan Kerajaan Hindu Sunda, di Museum Sejarah Jakarta.

Jakarta sudah menjadi tuan rumah berbagai pemukiman. Di bawah ini adalah daftar nama yang digunakan selama keberadaannya.

  • Sunda Kelapa (397-1527)
  • Jayakarta (1527-1619)
  • Batavia (1619-1942)
  • Jakarta (1942-1972)
  • Jakarta (1972-sekarang)

Nama perusahaan 'Jakarta' berasal dari Jayakarta (Devanagari: जयकर्त) yang akhirnya berasal dari Sansekerta jaya (kemenangan) dan krta (selesai, akuisisi), berarti Jayakarta menerjemahkan sebagai 'akta kemenangan', 'akting lengkap' atau 'kemenangan lengkap'. Dinamakan pasukan Muslim Fatahillah berhasil mengalahkan dan mengusir Portugis dari kota tersebut pada tahun 1527. Sebelum disebut Jayakarta, kota tersebut dikenal dengan nama 'Sunda Kelapa'. Tomé Pires, apotek Portugal selama perjalanannya ke Hindia Timur, menulis nama kota tersebut di majalah miliknya saat Jacatra atau Jacarta.

Pada abad ke-17, kota ini juga dikenal sebagai Koningin van het Oosten (Queen of the Orient), bagi keindahan kota kanal, rumah tangga, dan memerintahkan tata letak kota. Setelah luasnya hingga selatan pada abad ke-19, nama panggilan ini muncul lebih banyak bergaul dengan pinggiran kota (misalnya Menteng dan daerah di sekitar Merdeka Square), dengan jalur-jalur yang luas, ruang-ruang hijau, dan villas. Selama pendudukan Jepang, kota tersebut kemudian berganti nama menjadi Jakaruta Tokubetsu-shi (ジャ カ ル タ 特 別, Jakarta Special City).

Nama resmi yang digunakan adalah Ibukota Jakarta, yang secara harfiah berarti Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Riwayat

Era pra-kolonial

Prasasti Tugu abad ke-5 ditemukan di distrik Tugu, Jakarta Utara

Area pantai utara Jawa barat termasuk Jakarta merupakan lokasi dari budaya Buni prasejarah yang berkembang dari 400 SM menjadi 100 SM. Daerah di dan di sekitar Jakarta modern ini adalah bagian dari kerajaan Sunda abad ke-4 Tarumanagara, salah satu kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Daerah Jakarta Utara di sekitar Tugu menjadi pemukiman penduduk pada awal abad ke-5. Prasasti Tugu (mungkin ditulis sekitar 417 AD) yang ditemukan di dusun Batutumbuh, Desa Tugu, Koja, Jakarta Utara, menyebutkan bahwa Raja Purnawarman dari Tarumanagara mengerjakan proyek hidrolik; proyek irigasi dan air limbah dari sungai Chandrabhaga dan sungai Gomati dekat ibukotanya. Pasca Penurunan Tarumanagara, wilayahnya, termasuk Jakarta, menjadi bagian dari Kerajaan Hindu Sunda. Sejak abad ke-7 hingga awal abad ke-13, pelabuhan Sunda berada di bawah kekaisaran maritim Sriwijaya. Menurut sumber China, Chu-fan-chi, yang ditulis oleh sirca 1225, Chou Ju-kua melaporkan pada awal abad ke-13 bahwa Srivijaya masih menguasai Sumatera, semenanjung Malay dan Jawa Barat (Sunda). Sumber tersebut mengatakan, pelabuhan Sunda merupakan pelabuhan yang strategis dan berkembang, dengan menyebut lada dari Sunda sebagai salah satu yang terbaik dalam kualitas. Masyarakat bekerja di pertanian, dan rumah mereka dibangun di atas tumpukan kayu. Luas pelabuhan tersebut dikenal sebagai Sunda Kelapa, (Sunda: ᮞᮥ ᮔ᮪ ᮓ ᮊᮨ ᮜ) dan pada abad ke-14, itu adalah pelabuhan perdagangan yang penting bagi kerajaan Sunda.

Armada Eropa pertama, empat kapal Portugis dari Malaka, tiba pada tahun 1513 saat mencari rute untuk rempah-rempah. Kerajaan Sunda membuat perjanjian aliansi dengan Portugis dengan memungkinkan mereka membangun pelabuhan pada tahun 1522 untuk memperjuangkan kekuatan jurusan Demak Kesultanan dari Jawa Tengah. Tahun 1527, Fatahillah, seorang jenderal Jawa dari Demak menyerang dan menaklukkan Sunda Kelapa, dengan mengendarai mobil Portugis. Sunda Kelapa diubah menjadi Jayakarta dan menjadi kepercayaan Sultanate Banten, yang menjadi pusat perdagangan Asia Tenggara terbesar.

Melalui hubungan dengan Pangeran Jayawikarta dari Kesultanan Banten, kapal Belanda tiba pada 1596. Pada tahun 1602, pelayaran pertama British East India Company, dipimpin oleh Sir James Lancaster, tiba di Aceh dan berlayar ke Banten dimana mereka diperbolehkan untuk membangun pos perdagangan. Lokasi ini menjadi pusat perdagangan Inggris di kepulauan Indonesia hingga tahun 1682. Jayawikarta dianggap bertanggung jawab untuk menghubungkan pedagang Inggris, saingan Belanda dengan membolehkan mereka untuk membangun rumah langsung dari bangunan Belanda pada 1615.

Era kolonial

Batavia Belanda dibangun oleh Andries Beeckman c. Kematian 1656

Saat hubungan antara Pangeran Jayawikarta dan Belanda memburuk, para prajuritnya menyerang benteng Belanda. Namun, pasukannya dan Inggris dikalahkan oleh Belanda sebagian dikarenakan kedatangan Jan Pieterszoon Coen. Belanda membakar benteng Inggris dan memaksa mereka untuk mundur di kapal mereka. Kemenangan tersebut mengkonsolidasi kekuatan Belanda, dan mereka mengubah nama kota Batavia pada tahun 1619.

Peluang komersial di kota telah menarik penduduk asli dan terutama para imigran Cina dan Arab. Peningkatan populasi yang mendadak ini menimbulkan beban di kota. Ketegangan meningkat ketika pemerintah kolonial mencoba untuk membatasi migrasi warga Cina melalui deportasi. Setelah pemberontakan, 5.000 warga Cina dibantai oleh warga Belanda dan para penduduk asli pada 9 Oktober 1740, dan tahun berikutnya, penduduk Cina pindah ke Glodok di luar tembok kota. Pada awal abad ke-19, sekitar 400 orang Arab dan Moor tinggal di Batavia, sebuah angka yang berubah sedikit selama dekade-dekade berikutnya. Di antara komoditas yang diperdagangkan itu, terutama katun impor, batik dan pakaian yang dikenakan oleh masyarakat Arab.

Kota itu mulai memperluas lebih jauh ke selatan ini pada tahun 1835 dan 1870 memaksa penduduk untuk pindah dari pelabuhan. Koningsplein, yang sekarang adalah Lapangan Merdeka selesai pada tahun 1818, taman perumahan Menteng dimulai pada tahun 1913, dan Kebayoran Baru merupakan tempat tinggal terakhir buatan Belanda. Pada tahun 1930, Batavia memiliki lebih dari 500.000 penduduk, termasuk 37.067 warga Eropa.

Pada 5 Maret 1942, orang Jepang membawa Batavia dari kekuasaan Belanda, dan kota itu diberi nama Jakarta (Jakarta Special City (ジカ ャタ 特 ル, Jakaruta tokubetsu-shi), berdasarkan status khusus yang diberikan kepada kota). Setelah perang, nama Belanda Batavia dikenal secara internasional hingga kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949. Nama kota Jakarta tersebut kini sudah diberi nama resmi ibukota negara Indonesia.

Era kemerdekaan

Setelah Perang Dunia II berakhir, para nasionalis Indonesia menyatakan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, dan Pemerintah Kota Jakarta berubah menjadi Pemerintah Nasional Jakarta pada bulan berikutnya. Saat Revolusi Nasional Indonesia, para Republikan Indonesia menarik diri dari Jakarta yang diduduki Sekutu dan mendirikan ibukota mereka di Yogyakarta.

Setelah kemerdekaan penuh, Jakarta kemudian menjadi modal nasional pada 1950. Dengan Jakarta dipilih menjadi tuan rumah Asian Games 1962, Sukarno, yang membayangkan Jakarta sebagai kota internasional yang besar, proyek-proyek besar yang didanai pemerintah dengan arsitektur nasionalis dan modernis yang secara terbuka. Proyek-proyek itu juga termasuk perubahan daun lolonggar, jalan raya utama (Jalan MH Thamrin-Sudirman), monumen Nasional, Hotel Indonesia, pusat perbelanjaan, dan bangunan baru yang akan menjadi markas besar CONEFO. Pada Oktober 1965, Jakarta adalah tempat usaha kudeta yang menyebabkan enam jenderal utama tewas, yang menyulut pembersihan anti-komunis yang menewaskan sedikitnya 500.000 orang, termasuk beberapa suku Cina. Peristiwa itu menandai dimulainya Orde Baru Soeharto Pemerintah pertama dipimpin oleh walikota hingga akhir tahun 1960, ketika kantor berubah menjadi gubernur. Wali Kota Jakarta yang terakhir adalah Soediro sampai akhirnya digantikan oleh Soemarno Sosroatmodjo. Berdasarkan UU No 5, 1974 tentang apa yang terjadi dengan pemerintah daerah, Jakarta dinyatakan sebagai ibu kota Indonesia dan sekitar 26 propinsi di Indonesia.

Balai Kota Batavia (Stadhuis van Batavia), kursi Gubernur Jenderal VOC pada akhir abad ke-18 oleh Johannes Rach. 1770. Gedung ini sekarang menjadi rumah bagi Museum Sejarah Jakarta, Kota Tua Jakarta.

Pada 1966, Jakarta dinyatakan sebagai 'wilayah khusus' (Ibukota) dengan status setara dengan di propinsi tersebut. Letnan Jenderal Ali Sadikin menjabat sebagai gubernur dari 1966 hingga 1977; rehabilitasi jalan-jalan dan jembatan-jembatan, mendorong seni, membangun rumah sakit dan sejumlah besar sekolah. Dia membersihkan penghuni daerah kumuh untuk proyek pembangunan baru — beberapa untuk manfaat keluarga Suharto — dan berusaha untuk menghilangkan gubuk-gubuk dan melarang PKL. Dia mulai mengatur migrasi ke kota untuk membendung dan kemiskinan. Investasi asing merosotnya hingga ledakan real estate yang mengubah wajah Jakarta.

Ledakan itu berakhir dengan krisis keuangan Asia 1997, membuat Jakarta berada di tengah-tengah kekerasan, protes dan manuver politik. Setelah tiga dekade berkuasa, dukungan Presiden Suharto mulai melemah. Ketegangan memuncak ketika empat siswa ditembak mati di Universitas Trisakti oleh pasukan keamanan. Empat hari kerusuhan dan kekerasan terjadi sehingga menewaskan sekitar 1.200 orang, dan merusak atau merusak 6.000 bangunan, memaksa Suharto mengundurkan diri. Banyak dari kerusuhan ditujukan ke orang-orang Indonesia di China. Dalam era pasca-Suharto, Jakarta tetap menjadi titik utama perubahan demokratis di Indonesia. Pemboman yang berhubungan dengan Jemaah Islamiah terjadi hampir setiap tahunnya di kota tersebut antara tahun 2000 dan 2005, dan pemboman yang lain pada tahun 2009. Pada Agustus 2007, Jakarta menyelenggarakan pemilu kali pertamanya untuk memilih gubernur sebagai bagian dari program desentralisasi nasional yang memungkinkan pemilihan umum langsung di beberapa daerah. Sebelumnya, para gubernur terpilih oleh badan legislatif kota.

Pemerintah dan politik

Gedung Dewan Perwakilan Daerah Jakarta

Jakarta secara administratif sebanding dengan provinsi dengan status khusus. Unit eksekutif dipimpin oleh gubernur terpilih dan wakil gubernur, sedangkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta (Indonesia): Dewan Perwakilan Daerah Jakarta, DPRD DKI Jakarta merupakan cabang legislatif dari 106 anggota langsung yang terpilih. Balai Kota Jakarta di selatan Merdeka Square, merupakan kantor gubernur, dan wakil gubernur, dan merupakan kantor administrasi utama.

Tata kelola eksekutif terdiri dari lima kota administratif (Indonesia: Kota Administrasi), masing-masing dikepalai oleh walikota dan satu kabupaten administratif (Indonesia: Kabupaten Administrasi) dikepalai oleh bupati. Tidak seperti kota dan kabupaten lain di Indonesia yang walikota atau bupati langsung terpilih, para walikota dan wakil presiden Jakarta dipilih oleh gubernur. Setiap kota dan kabupaten terbagi atas wilayah administratif.

Selain dari perwakilan kepada parlemen provinsi, Jakarta mengirimkan 21 utusan ke majelis rendah nasional. Perwakilan dari tiga kabupaten pemilihan nasional Jakarta, yang termasuk para pemilih di luar negeri. Negara itu juga mengirimkan 4 utusan, seperti propinsi-propinsi lainnya, ke majelis tinggi nasional.

Program Jakarta Smart City (JSC) diluncurkan pada 14 Desember 2014 dengan tujuan untuk tata kelola pemerintahan yang cerdas, pandai, mobilitas pintar, ekonomi yang pintar, kehidupan cerdas dan lingkungan pintar di kota menggunakan web dan berbagai aplikasi berbasis ponsel cerdas.

Keuangan kotamadya

Pemprov DKI Jakarta mengandalkan kiriman dari Pemerintah Pusat untuk sebagian pendapatannya. Sumber penerimaan daerah (non Pemerintah Pusat) berasal dari berbagai pajak seperti pajak kendaraan dan pemindahan kendaraan, antara lain dari lain Kemampuan pemerintah daerah untuk merespon berbagai permasalahan Jakarta terhambat oleh keuangan yang terbatas.

Pemerintah provinsi secara konsisten menjalankan surplus antara 15-20% dari pengeluaran yang direncanakan, terutama karena penundaan pengadaan dan inefisiensi lainnya. Di bawah pengeluaran umum adalah masalah komentar publik. Pada 2013, anggarannya sekitar Rp 50 triliun (50 triliun dolar AS 5,2 milyar), setara dengan sekitar $380 per warga negara. Prioritas pengeluaran adalah pendidikan, transportasi, pengendalian banjir, lingkungan dan belanja sosial (seperti kesehatan dan perumahan). Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta sebesar Rp 77,1 triliun (5,92 milyar dolar AS), 83,2 triliun ($6,2 milyar), dan secara keseluruhan sebesar Rp6,35 milyar) untuk tahun 2017, 2018 dan 2019.

Pembagian administratif

Peta kota (Kota administrasi) di Provinsi Jakarta. Masing-masing kota juga dibagi lagi menjadi beberapa kabupaten (Kecamatan).

Jakarta terdiri atas lima Kota Administrasi (kota-kota administratif), yang masing-masing dikepalai oleh satu walikota, dan satu Kabupaten Administrasi (kabupaten administratif). Setiap kota dan kabupaten dibagi lagi menjadi kabupaten/kecamatan. Daerah Administratif di Jakarta adalah:

  • Jakarta Pusat (Jakarta Pusat) adalah kota terkecil di Jakarta dan pusat pemerintahan dan politik. Kepulauan ini dibagi atas delapan wilayah. Itu ditandai oleh taman-taman besar dan bangunan penjajahan Belanda. Markah tanah termasuk Monumen Nasional (Monas), Masjid Istiqlal, Katedral Jakarta dan museum.
  • Jakarta Barat (Jakarta Barat) memiliki konsentrasi industri-industri berskala kecil terbesar di kota ini. Ada delapan distrik. Area ini meliputi landasan kolonial China dan Belanda, seperti pembangunan Langgam China dan Toko Merah. Berisi bagian Kota Tua Jakarta.
  • Jakarta Selatan (Jakarta Selatan), yang awalnya direncanakan sebagai kota satelit, kini menjadi lokasi pusat-pusat perbelanjaan kelas atas dan area permukiman yang makmur. Wilayah itu memiliki sepuluh kabupaten dan berfungsi sebagai penyangga air bawah tanah Jakarta, namun akhir-akhir ini daerah hijau terbuka terancam oleh perkembangan baru. Sebagian besar kabupaten pusat juga terkonsentrasi di Setiabudi, Jakarta Selatan, yang berbatasan dengan wilayah Tanah Abang/Sudirman Pusat Jakarta.
  • Wilayah Jakarta Timur (Jakarta Timur) ditandai dengan beberapa sektor industri. Yang juga terletak di Jakarta Timur adalah Bandar Udara Internasional Taman Mini Indonesia Indah dan Halim Perdanakusuma. Kota ini memiliki sepuluh distrik.
  • Jakarta Utara (Jakarta Utara) diberangkatkan ke Laut Jawa. Lokasi Pelabuhan Tanjung Priok. Industri besar dan menengah terkonsentrasi di sana. Kota itu tertera di bagian Kota Tua Jakarta, yang merupakan pusat kegiatan perdagangan VOC pada masa penjajahan. Selain terletak di Jakarta Utara, Ancol Dreamland (Taman Impian Jaya Ancol), daerah wisata terbesar di Asia Tenggara. Jakarta Utara dibagi atas enam kabupaten.

Kabupaten Kepulauan Jakarta satu-satunya yaitu Kepulauan Thousand Islands (Seribu), yang sebelumnya merupakan kabupaten di Jakarta Utara. Kota ini terdiri dari 105 pulau kecil yang terletak di Laut Jawa. Ini adalah nilai perlindungan tinggi karena ekosistem yang unik. Pariwisata laut, seperti menyelam, sepeda air, dan selancar angin, adalah kegiatan wisata utama di wilayah ini. Mode transportasi utama antara kepulauan itu adalah perahu cepat atau perahu kecil.

Kota besar/kotamadya di Jakarta (Kota Administrasi/Kotamadya)
Kota/kabupaten Area (km2) Jumlah penduduk (Sensus 2010) Jumlah penduduk (2014) Kepadatan penduduk
(per km2)
tahun 2010
Kepadatan penduduk
(per km2)
tahun 2014
HDI
Perkiraan tahun 2019
Kota Administrasi Jakarta Selatan 141,27 2.057.080 2.164.070 14.561 15.319 0,848 (Sangat Tinggi)
Kota Administrasi Jakarta Timur 188,03 2.687.027 2.817.994 14.290 14.987 0,827 (Sangat Tinggi)
Kota Administrasi Jakarta Pusat 48,13 898.883 910.381 18.676 18.915 0,812 (Sangat Tinggi)
Kota Administrasi Jakarta Barat 129,54 2.278.825 2.430.410 17.592 18.762 0,812 (Sangat Tinggi)
Kota Administrasi Jakarta Utara 146,66 1.645.312 1.729.444 11.219 11.792 0,802 (Sangat Tinggi)
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu 8,7 21.071 23.011 2.422 2.645 0,714 (Tinggi)

Penegakan hukum

Markas Besar Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta

Polisi Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Indonesia): Polda Metro Jaya) adalah kepolisian yang bertanggung jawab menjaga hukum, keamanan, dan ketertiban daerah metropolitan Jakarta. Ini dipimpin oleh seorang polisi jenderal berbintang dua (Inspektur Jenderal Polisi) dengan judul "Kepala Polisi Daerah Jabodetabek" (Indonesia: kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya singkatan dari "Kapolda Metro Jaya").

Pertahanan

Komando Daerah Militer Jayakarta (Indonesia: Komando Daerah Militer Jayakarta singkatan "Kodam Jaya") adalah angkatan darat teritorial Angkatan Darat Indonesia, yang berfungsi sebagai komponen pertahanan bagi Jakarta dan wilayah sekitarnya (Jakarta Raya). Ini dipimpin oleh seorang mayor Jenderal Angkatan Darat dengan judul "Komandan Regional Militer Jakarta" (Indonesia: Panglima Daerah Militer Kodam Jaya singkatan "Pangdam Jaya"). Komando Militer Jakarta terletak di Jakarta Timur dan mengawasi beberapa batalion militer yang siap membela ibukota dan instalasi pentingnya. Program ini juga membantu Kepolisian Metropolitan Jakarta untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, seperti memberikan dukungan keamanan selama kunjungan kenegaraan, pengamanan VVIP, dan pengawasan ketat.

Geografi

Jakarta luasnya 699,5 kilometer persegi (270,1 mi²), paling kecil di antara provinsi-provinsi Indonesia. Namun wilayah metropolitan miliknya mencakup 6.392 kilometer persegi (2.468 mil persegi), yang luas menjadi dua provinsi berbatasan dengan Jawa Barat dan Banten. Jabodetabek meliputi tiga kabupaten yang berbatasan (Kabupaten Bekasi, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Bogor) dan lima kota yang berdekatan (Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, dan Tangerang Selatan).

Topografi

Pandangan udara Jakarta Utara

Jakarta terletak di pantai barat laut Jawa, di mulut Sungai Ciliwung di Teluk Jakarta, inlet Laut Jawa. Bagian utara Jakarta adalah daratan biasa, beberapa daerah diantaranya berada di bawah permukaan laut dan terkena banjir yang sering terjadi. Bagian selatan kota berbukit-bukit. Ini adalah satu dari hanya dua ibukota Asia kota yang terletak di belahan bumi selatan (bersama Dili Timor Timur). Secara resmi, wilayah Propinsi DKI Jakarta terletak 662 km2 (256 km) dari luas wilayah daratan dan 6.977 km2 (2.694 m2) dari luas laut. Kepulauan Seribu, yang secara administratif merupakan bagian dari Jakarta, terletak di Teluk Jakarta, sebelah utara kota.

Jakarta terletak di dataran rendah dan rata-rata rendah, berkisar antara -2 hingga 50 meter (-7 hingga 164 ft) dengan ketinggian rata-rata 8 meter di atas permukaan laut dengan luas wilayah rawa yang bersejarah. Sebanyak 13 sungai mengalir melalui Jakarta. Ini adalah Ciliwung River, Kalibaru, Pesanggrahan, Cipinang, Sungai Angke, Maja, Mookervart, Krukut, Buaran, Tarum Barat, Cakung, Sungai Sunter dan Sungai Grogol. Mereka mengalir dari dataran tinggi Puncak ke selatan kota, lalu melintasi kota ke utara menuju Laut Jawa. Sungai Ciliwung membagi kota ke distrik barat dan timur.

Banjir Kanal Barat (saluran pengendali banjir barat)

Sungai-sungai tersebut digabung dengan musim hujan yang basah dan drainase yang tidak cukup karena banjir, membuat Jakarta rawan banjir. Selain itu, Jakarta tenggelam sekitar 5 sampai 10 sentimeter (2,0 sampai 3,9 inci) setiap tahun, dan sampai dengan 20 sentimeter (7,9 inci) di daerah pantai utara. Setelah melakukan studi kelayakan, sebuah dyke cincin sedang dibangun di sekitar Jakarta Bay untuk membantu mengatasi ancaman laut. dyke akan dilengkapi dengan sistem pompa dan area retensi yang membela diri terhadap air laut dan berfungsi sebagai jalan tol. Proyek yang dikenal sebagai Giant Sea Wall Jakarta, diharapkan selesai pada 2025. Pada Januari 2014, Pemerintah Pusat sepakat untuk membangun dua waduk di Ciawi, Bogor, dan sebuah terowongan 1,2 kilometer dari Sungai Ciliwung ke Sungai Cisadane untuk memudahkan banjir di kota tersebut. Dewasa ini, sepanjang 1,2 kilometer (0,75 mil), dengan kapasitas 60 meter kubik (2.100 kaki kubik) per detik, terowongan air bawah tanah antara Sungai Ciliwung dan Terusan Banjir Timur tengah dibangun untuk memudahkan arus sungai Ciliwung.

Iklim

Jakarta memiliki iklim monsun tropis (Am) menurut sistem klasifikasi iklim Köppen. Musim hujan di Jakarta mencakup sebagian besar tahun, mulai Oktober hingga Mei. Empat bulan sisanya (Juni hingga September) adalah musim kering di kota ini (setiap empat bulan ini, curah hujan rata-rata per bulan yang berlangsung kurang dari 100 milimeter (3,9 in). Namun, secara teknis hanya bulan Agustus memenuhi syarat sebagai bulan kering yang asli, karena kurang dari 60 milimeter (2,4 in) curah hujan. Terletak di bagian barat Jawa, musim hujan Jakarta pada Januari-Februari dan Februari dengan curah hujan rata-rata per bulan 297,7 milimeter (11,72 in), dan titik terendah musim kemarau pada Agustus dengan rata-rata curah hujan bulanan sebesar 43,2 mm (1,70 in).

Data iklim untuk Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Indonesia (suhu: 1924-1994, curah hujan: 1931-1994)
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Tahun
Rekaman tinggi ° C (°F) 33,3
(91,9)
32,8
(91,0)
33,3
(91,9)
33,3
(91,9)
33,3
(91,9)
33,3
(91,9)
34,4
(93,9)
35,6
(96,1)
35,6
(96,1)
35,6
(96,1)
35,6
(96,1)
33,9
(93,0)
35,6
(96,1)
Rata-rata tinggi ° C (°F) 28,9
(84,0)
28,9
(84,0)
29,4
(84,9)
30,0
(86,0)
30,6
(87,1)
30,0
(86,0)
30,0
(86,0)
30,6
(87,1)
31,1
(88,0)
31,1
(88,0)
30,6
(87,1)
29,4
(84,9)
30,1
(86,2)
Maksud harian ° C (°F) 26,1
(79,0)
26,1
(79,0)
26,4
(79,5)
27,0
(80,6)
27,2
(81,0)
26,7
(80,1)
26,4
(79,5)
26,7
(80,1)
27,0
(80,6)
27,2
(81,0)
27,0
(80,6)
26,4
(79,5)
26,7
(80,1)
Rata-rata rendah C ° (°F) 23,3
(73,9)
23,3
(73,9)
23,3
(73,9)
23,9
(75,0)
23,9
(75,0)
23,3
(73,9)
22,8
(73,0)
22,8
(73,0)
22,8
(73,0)
23,3
(73,9)
23,3
(73,9)
23,3
(73,9)
23,3
(73,9)
Rekam ° C rendah (°F) 20,6
(69,1)
20,6
(69,1)
20,6
(69,1)
20,6
(69,1)
21,1
(70,0)
19,4
(66,9)
19,4
(66,9)
19,4
(66,9)
18,9
(66,0)
20,6
(69,1)
20,0
(68,0)
19,4
(66,9)
18,9
(66,0)
Rata-rata curah hujan mm (inci) 300,7
(11,84)
294,7
(11,60)
210,8
(8,30)
147,3
(5,80)
132,1
(5,20)
96,5
(3,80)
63,5
(2,50)
43,2
(1,70)
66,0
(2,60)
110,8
(4,36)
142,2
(5,60)
208,2
(8,20)
1.816
(71,5)
Hari hujan rata-rata 24 23 19 15 12 9 6 5 6 10 14 18 161
Kelembaban relatif rata-rata (%) 85 85 83 82 82 61 58 76 75 77 61 82 61
Jam sinar matahari bulanan 189 182 239 255 260 255 282 295 288 279 231 220 2.975
Sumber 1: Sistem de Clasificación
Sumber 2: Institut Meteorologi Denmark (kelembapan dan hanya matahari)
Data iklim untuk Jakarta
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata suhu laut ° C (°F) 28,0
(82,0)
28,0
(82,0)
29,0
(84,0)
30,0
(86,0)
30,0
(86,0)
29,0
(84,0)
29,0
(84,0)
29,0
(84,0)
29,0
(84,0)
29,0
(84,0)
29,0
(84,0)
29,0
(84,0)
29,0
(84,0)
Rata-rata jam siang hari 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0
Indeks Ultraviolet rata-rata 11+ 11+ 11+ 11+ 11 10 10 11+ 11+ 11+ 11+ 11+ 10,8
Sumber: Atlas Cuaca

Demografi

Populasi sejarah
TahunAyah.±%
Tahun 19501.452.000—    
Kematian 19602.678.740+84,5%
Kematian 19703.915.406+46,2 persen
Tahun 19805.984.256+52,8%
Tahun 19908.174.756+36,6%
2.0008.389.759+2,6%
20109.625.579+14,7%
202010.770.487+11,9%
Sumber:

Jakarta menarik masyarakat dari seluruh Indonesia, seringkali dalam pencarian lapangan kerja. Sensus tahun 1961 menunjukkan bahwa 51% dari populasi kota dilahirkan di Jakarta. Imigrasi dari dalam negeri cenderung mengabaikan dampak program KB.

Antara tahun 1961 dan 1980, jumlah penduduk Jakarta meningkat dua kali lipat dan selama periode 1980-1990, jumlah penduduk kota meningkat setiap tahunnya menjadi 3,7%. Sensus tahun 2010 menghitung sekitar 9,58 juta orang, jauh di atas perkiraan pemerintah. Populasi tersebut naik dari 4,5 juta orang pada tahun 1970 menjadi 9,5 juta orang pada tahun 2010, hanya termasuk penduduk resmi, sementara penduduk Jabodetabek dari 8,2 juta pada tahun 1970 menjadi 28,5 juta pada tahun 2010. Hingga 2014, jumlah penduduk Jakarta mencapai 10 juta jiwa, dengan kepadatan 15.174 jiwa/km2. Pada tahun 2014, jumlah penduduk Jabodetabek 30 juta orang atau 11% dari seluruh penduduk Indonesia. Diharapkan pada tahun 2030, jumlah penduduk diperkirakan mencapai 35,6 juta orang, sehingga menjadi kota terbesar di dunia. Rasio jenis kelamin adalah 102,8 (laki-laki per 100 perempuan) pada 2010 dan 101,3 pada tahun 2014.

Etnisitas

Etnis Sensus Jakarta - 2010
Kelompok etnik Persentase
Jawa
 
36,17 persen
Kota Betawi
 
28,29 persen
Sunda
 
14,61 persen
Tionghoa
 
6,62 persen
Suku Batak
 
3,42 persen
Minangkabau
 
2,85 persen
Melayu
 
0,96 persen
Lainnya
 
7,08 persen

Jakarta adalah kota yang pluralistik dan memiliki agama yang beragam. Pada Sensus 2010, 36,17% dari total jumlah penduduk di Kota Jawa, 28,29% di Betawi, 14,61% warga Sunda, 6,62% warga Cina, 3,42% Batak, 2,85% Minangkabau, 0,96% warga Melayu, Indo dan lainnya 7,08% % .

Suku Betawi (Orang Betawi, atau 'orang Batavia') adalah keturunan masyarakat yang tinggal di dan sekitar Batavia yang diakui sebagai sebuah kelompok etnis pada sekitar abad ke-18-19. Mereka kebanyakan turun dari suku-suku Asia Tenggara membawa atau tertarik ke Batavia untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Suku Betawi adalah sebuah kelompok etnis kreol yang berasal dari berbagai belahan Indonesia dan berpasangan dengan Cina, Arab dan Eropa. Betawi merupakan minoritas di kota; sebagian besar bertempat di wilayah pinggiran Jakarta dengan wilayah yang hampir tidak ada di wilayah yang dikuasai Betawi, Jakarta pusat.

Cina di Jakarta berdoa selama Tahun Baru Cina di Glodok, Jakarta

Masyarakat Cina yang signifikan telah tinggal di Jakarta selama berabad-abad. Secara tradisional mereka bertempat di sekitar daerah perkotaan tua, seperti Pinangsia, Pluit dan Glodok (Jakarta Chinatown). Mereka juga dapat ditemukan di Pecinan-Pecinan tua Senen dan Jatinegara. Secara resmi, mereka merupakan 5,53% dari populasi Jakarta, meskipun angka ini mungkin belum dilaporkan.

Penduduk Sumatera berbeda-beda. Menurut Sensus 2010, sekitar 346.000 Batak, 305.000 Minangkabau dan 155.000 orang Melayu yang tinggal di kota tersebut. Jumlah penduduk Batak bertambah peringkatnya, dari yang kedelapan pada 1930 menjadi kelima pada 2000. Batak Toba merupakan kelompok Batak sub-etnis terbesar di Jakarta. Orang Minangkabau pada umumnya bekerja sebagai pedagang, pedagang, dan tukang, memiliki profesi kerah putih yang lebih banyak, seperti dokter, guru, dan jurnalis.

Bahasa

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dan dominan di Jakarta, sementara banyak lansia yang berbahasa Belanda atau Cina, tergantung pada pengasuhan mereka. Bahasa Inggris juga banyak digunakan untuk komunikasi, terutama di Jakarta Tengah dan Selatan. Tiap suku bangsa menggunakan bahasa ibu mereka di rumah, seperti Betawi, Jawa, dan Sunda. Bahasa Betawi berbeda dengan bahasa Sunda atau Jawa, yang terbentuk sendiri sebagai sebuah pulau bahasa di wilayah sekitarnya. Kebanyakan dilandasi oleh dialek Melayu Timur dan diperkaya oleh kata-kata dari bahasa Belanda, Portugis, Sunda, Jawa, Minangkabau, Cina, dan Arab.

Agama

Pada 2017, komposisi keagamaan Jakarta tersebar atas Islam (83,43%), Protestan (8,63%), Katolik (4,0%), Buddha (3,74%), Hindu (0,19%), dan Konfusianisme (0,01%). Sekitar 231 orang mengklaim untuk mengikuti agama rakyat.

Kebanyakan pesantren (pesantren Islam) di Jakarta berafiliasi dengan kaum tradisional Nahdlatul Ulama, organisasi-organisasi modernis yang sebagian besar berasal dari katering kelas sosioekonomi dari elit-elit perkotaan yang berpendidikan dan pedagang. Mereka memprioritaskan pendidikan, program kesejahteraan sosial dan propagasi agama. Banyak organisasi Islam memiliki markas besar di Jakarta, termasuk Nahdlatul Ulama, Majelis Ulama Indonesia, Muhammadiyah, Islam Liberal, dan Front Pembela Islam.

Komunitas Katolik Roma memiliki sebuah Metropolis, Keuskupan Agung Jakarta termasuk Jawa Barat sebagai bagian dari provinsi gerejawi. Ada juga komunitas Bahái Faith.

  • Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara

  • Katedral Jakarta, salah satu gereja tertua di Jakarta

  • Kim Tek Ie, kuil Tao dan Buddha yang tertua di Jakarta

  • Aditya Jaya Hindu kuil, Rawamangun, Jakarta Timur

  • Sikh Gurdwara di Pasar Baru, Jakarta

Budaya

Sebagai ibu kota Indonesia, Jakarta adalah tempat pelelehan budaya dari semua suku bangsa. Meskipun masyarakat Betawi dianggap sebagai masyarakat adat di Jakarta, budaya kota ini mewakili banyak bahasa dan kelompok etnis, mendukung perbedaan berkenaan dengan agama, tradisi dan linguistik, dan bukan budaya tunggal dan dominan.

Seni dan festival

Musik di Betawi menunjukkan pengaruh Eropa

Budaya Betawi berbeda dengan kebudayaan Sunda atau Jawa, yang merupakan pulau berbahasa di sekitarnya. Seni Betawi memiliki profil rendah di Jakarta, dan banyak orang Betawi telah pindah ke pinggiran kota. Kebudayaan suku Jawa dan suku Indonesia lainnya punya profil yang lebih tinggi dibandingkan dengan suku Betawi. Ada pengaruh Cina yang signifikan dalam budaya Betawi, tercermin dari popularitas kue dan permen Cina, petasan dan pakaian pernikahan Betawi yang menunjukan pengaruh Cina dan Arab.

Sebagian festival seperti Festival Jalan Jaksa, Kemang Festival, Festival Condet dan Lebaran Betawijuga ikut melestarikan seni Betawi dengan mengundang seniman untuk tampil. Jakarta memiliki beberapa pusat kesenian, seperti balai konser klasik Aula Simfonia Jakarta di Kemayoran, Taman Ismail Marzuki (TIM) pusat seni di Cikini, Gedung Jakarta Kesenian dekat Pasar Baru, Sarbini di daerah Plaza Semanggi, entara Jakarta di daerah Palmerah, Pasar Seni (Pasar Seni) di Ancol, dan pertunjukan seni tradisional Indonesia di beberapa provinsi Taman Balai Mini Indonesia Indah. Musik tradisional seringkali ditemukan di hotel kelas tinggi, termasuk pertunjukan Wayang dan Gamelan. Penampilan Orang Jawa Wayang Dapat ditemui di teater Wayang Orang Bharata.

Ondel-Ondel, yang sering digunakan sebagai simbol budaya Betawi

Festival seni dan budaya dan pameran menyertakan ARKIPEL tahunan - Jakarta International Documentary and Experimental Film Festival, Jakarta International Film Festival Internasional (JiFF), Proyek Pergudangan Djakarta, Pekan Mode Jakarta, Pekan Mode Jakarta, Jakarta Fashion, Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF), JakarAL, Jakarta Night Festival, Kota Tua Kreatif, Buku Pameran Internasional Indonesia (IIBF), Produk Kreatif Indonesia, dan Pameran Seni dan Pangan Kriya Jakarta. Art Jakarta adalah pameran kesenian kontemporer, yang diselenggarakan setiap tahun. Flona Jakarta adalah pameran flora-dan-fauna yang diselenggarakan setiap tahun pada bulan Agustus di Lapangan Banteng Park, yang memuat bunga-bunga, tumbuhan-tumbuhan, dan hewan peliharaan. Pekan Raya Jakarta diadakan setiap tahun, dari pertengahan Juni hingga pertengahan Juli untuk merayakan hari jadinya kota tersebut dan sebagian besar berpusat di sekitar pameran dagang. Bagaimanapun, pekan raya ini juga menampilkan hiburan, termasuk kesenian dan pertunjukan musik oleh musisi lokal. Jakarta International Java Jazz Festival (JJF) adalah salah satu festival jazz terbesar di dunia dan bisa dibilang terbesar di belahan bumi selatan, dan diadakan setiap tahun pada bulan Maret.

Beberapa pusat seni dan budaya asing di Jakarta mempromosikan budaya dan bahasa melalui pusat-pusat pembelajaran, perpustakaan, dan galeri-galeri seni. Ini mencakup Institut Konfusius China, Erasmus Huis Belanda, Dewan Inggris, Perancis Alliance Française, German-Institut, Japan Foundation, dan Jawaharlal Nehru Indian Cultural Center.

Masakan

Gado-gado adalah makanan salad populer di Indonesia.

Berbagai ragam hidangan Indonesia memiliki kehadiran di Jakarta. Masakan lokal adalah masakan Betawi, yang merefleksikan berbagai tradisi kuliner asing. Masakan Betawi sangat dipengaruhi oleh masakan Malay-Tionghoa Peranakan, bahasa Sunda dan Jawa, yang juga dipengaruhi oleh masakan India, Arab dan Eropa. Salah satu masakan lokal yang paling populer dari masakan Betawi adalah Soto Betawi yang disiapkan dari beberapa potongan daging sapi dan daging sapi dari sapi kaya atau santan yang kaya dan pedas. Hidangan Betawi lainnya yang populer termasuk Kesemek, nasi uduk, telor kerak (omelet pedas), nasi ulam, asinan, ketoprak, rujak dan gado-gado Betawi (salad dalam saus kacang).

hidangan Jakarta terdapat di warung-warung makanan kecil dan mek (lima kaki) pedagang keliling (lima kaki) menumpang ke restoran-restoran mewah yang mewah. Gelanggang musik langsung dan restoran eksklusif sangat banyak. Banyak makanan tradisional dari daerah yang jauh di Indonesia yang dapat ditemui di Jakarta. Misalnya, restoran-restoran Padang dan warteg beranggaran rendah (Warung Tegal) warung-warung di ibukota Padang tersebut. Makanan lain yang populer adalah nasi Goreng (nasi goreng), sate (daging panggang), pecel lele (ikan lele goreng), bakso(bakso),bakpau (Tionghoa bun) dan siomay (ikan dumping).

Jalan Sabang, Jalan Sidoarjo, Jalan Kendal di daerah Menteng, Kota Tua, Blok S, Blok M, Jalan Tebet adalah tempat bandar udara ternama. Restoran trendi, kafe dan bar ditemukan di Menteng, Kemang, Jalan Senopati, Kuningan, Senayan Pantai Kapuk dan Kelapa. Makanan di jalan China berlimpah di Jalan Pangeran, Manga Besar dan Petak Sembilan di wilayah Jakarta lama, sementara area kota blok M Tokyo memiliki banyak restoran dan bar Jepang. Lenggang Jakarta adalah sebuah pengadilan makanan, menampung para pedagang kecil dan PKL, tempat makanan Indonesia tersedia di dalam sebuah senyawa tunggal. Saat ini, ada dua tempat penyimpanan makanan seperti itu yang berlokasi di Monas dan Kemayoran. Thamrin 10 adalah taman makanan dan taman kreatif yang terletak di Menteng, tempat bermacam-macam warung makanan tersedia.

Global rantai makanan cepat saji seperti McDonald's, KFC, Burger King, Carl's Jr., Wendy's, A&W, Fatburger, Johnny Rockets, Starbucks, Dunkin' Donuts, berikut para merek lokal seperti J'CO, Teler 77, Kebab Turki, CFC, dan HokBen Jepang. Masakan asing seperti Tionghoa, Jepang, Korea, Thailand, India, Amerika, Perancis, masakan Mediterania seperti Turki, Italia, hidangan Timur Tengah, dan restoran fusi modern semuanya dapat ditemukan di Jakarta.

Museum

Museum Nasional Indonesia di Jakarta Tengah

Jakarta menjadi tuan rumah dari 142 museum, berkelompok di sekitar wilayah Merdeka Square, Jakarta, serta Taman Mini Indonesia Indah. Kota Tua ini memiliki museum di bekas gedung kelembagaan Batavia kolonial, termasuk Museum Sejarah Jakarta (bekas Balai Kota Batavia), Museum Wayang (Museum Puppet), Museum Seni Rupa dan Ceramik (bekas Gedung Pengadilan Kehakiman Batavia), Museum Bahari (bekas Sunda Kelapa), Museum Bank Indonesia (bekas Bank Jawa), dan Bank Mandiri mantan kepala suku cadang/ Maatschappij).

Museums yang berkelompok di Jakarta tengah sekitar daerah Lapangan Merdeka termasuk Museum Nasional Indonesia yang juga dikenal sebagai Gedung Gajah (Gedung Gajah), Galeri Nasional Indonesia, Museum Sejarah Nasional di Museum Monument Nasional, Museum Nasional Istiqlal di Masjid Istiqlal dan Museum Katedral Jakarta, pada lantai dua katedral Jakarta. Juga di pusat adalah Museum Taman Prasasti (bekas pemakaman Batavia), dan Museum Tekstil di Tanah Abang. Museum MACAN adalah museum seni seni karya seni Indonesia modern dan modern serta seni internasional yang terletak di Jakarta Barat.

Daerah rekreasi Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta Timur berisi empat belas museum, seperti Museum Indonesia, Museum Purna Bhakti Pertiwi, Museum Asmat, Museum Bayt al-Al-Qur'an, Museum Pusaka (Heirloom), dan museum-museum lain di ilmu pengetahuan seperti Pusat Informasi Riset & Teknologi, Museum Fauna di Indonesia, Museum Serangga, Gas, dan Gas. Museum-museum lain termasuk Museum Militer Satria Mandala, Museum Sumpah Pemu da, dan Lubang Buaya.

Media

Mobil berita Metro TV yang diparkir di Merdeka Square, Jakarta

Jakarta merupakan rumah bagi kebanyakan surat kabar nasional Indonesia, selain koran setempat. Surat kabar setempat yang harian di Jakarta adalah Indopos, Kota Pos dan Kota Warta. Surat kabar nasional di Jakarta termasuk Kompas, Quran Tempo, Media Indonesia danRepublika, sebagian besar telah memiliki segmen berita yang meliput kota tersebut. Beberapa situs web bisnis (PT dinobatkan Indonesia, Investor Daily dan Kontan) dan surat kabar olahraga (TopSkordanSuper Ball) juga diterbitkan.

Surat kabar di selain Indonesia, terutama untuk khalayak nasional dan global, juga diterbitkan setiap hari. Contohnya adalah koran berbahasa Inggris The Jakarta Post dan hanya The Jakarta Globe. Surat-surat kabar berbahasa China juga beredar, seperti Indonesia Shang Bao (印 商尼报), Harian Indonesia (印 尼 星., dan Guo Ji Ri Bao (rukun 洲). Satu-satunya surat kabar berbahasa Jepang adalah The Daily Jakarta Shimbun (じ ゃ か る た 新 聞).

Sekitar 75 stasiun radio penyiaran di Jakarta, 52 radio FM band, dan 23 pada AM band. Entitas radio utama berbasis di Jakarta, misalnya jaringan radio nasional MNC Trijaya FM, Prambors FM dan radio RRI; dan juga stasiun-stasiun lokal Gen FM, Radio Elshinta dan Virgin Radio Jakarta.

Jakarta merupakan markas besar televisi nasional Indonesia TVRI dan jaringan televisi swasta nasional, seperti Metro TV, tv One, Kompas TV, RCTI dan NET. Jakarta memiliki saluran televisi lokal seperti Jak TV, Elshinta TV, dan KTV. Kota ini adalah rumah bagi layanan televisi terkemuka negara. Saluran kabel yang tersedia mencakup Media Pertama dan TelkomVision. Televisi satelit (DTH) belum menerima penerimaan massal di Jakarta. Layanan hiburan DTH yang terkemuka adalah MNC Vision, Okevision, Ya TV, Transvision dan Aora TV. Banyak stasiun TV sejajar di PAL, namun beberapa kini dikonversi ke sinyal digital dengan DVB-T2 menyusul rencana pemerintah untuk migrasi televisi digital.

Ekonomi

DKI Jakarta pusat

Indonesia merupakan ekonomi terbesar ASEAN, dan Jakarta merupakan pusat saraf ekonomi kepulauan Indonesia. nominal PDB Jakarta adalah 483,8 miliar dolar AS pada 2016, atau sekitar 17,5% dari Indonesia. Jakarta menempati peringkat 21 dalam daftar Kota Indeks Pengaruh Ekonomi pada 2020 dalam majalah CEOWORLD. Menurut Pusat Penelitian Ekonomi Jepang, PDRB per kapita Jakarta akan berada di urutan 28 dari 77 kota di tahun 2030, dari 41 kota di tahun 2015, yang terbesar di Asia Tenggara. Svills Resilient Cities Index memperkirakan Jakarta akan berada dalam 20 kota teratas di dunia menjelang 2028.

Ekonomi Jakarta sangat tergantung pada sektor manufaktur dan jasa seperti perbankan, perdagangan dan keuangan. Industri ini meliputi barang elektronik, otomotif, kimia, teknik mekanis dan ilmu biomedis. Kantor Presiden Bursa Efek Indonesia dan Bank Indonesia berlokasi di kota Sebagian besar BUMN seperti Pertamina, PLN, Angkasa Pura, dan Telkomsel juga mengoperasikan kantor kepala di kota, seperti halnya konglomerat utama Indonesia, seperti halnya Grup Salim, Sinar Mas Group, Astra International, Gudang Garam, Kompas-Gramedia, dan MNC Group. Markas Besar Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Indonesia juga berada di kota. Sejak 2017, kota ini menjadi rumah bagi enam Forbes Global 2000, dua perusahaan Fortune 500 dan empat perusahaan Unicorn. Google dan Alibaba memiliki pusat-pusat awan regional di Jakarta.

Markas besar Bank Indonesia di Jakarta Pusat

Pada 2018, Jakarta menambah kontribusinya sekitar 17% dari PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Indonesia. Pada 2017, pertumbuhan ekonomi adalah 6,22 persen. Sepanjang tahun, nilai investasi mencapai Rp108,6 triliun, naik 84,7% dari tahun sebelumnya. Pada 2015, PDB per kapita diperkirakan mencapai Rp194,87 juta (sekitar 14.570 dolar AS). PDRB dengan kontribusi paling signifikan terhadap PDRB adalah keuangan, kepemilikan dan jasa usaha (29%); sektor perdagangan, hotel dan restoran (20%), dan industri manufaktur (16%). Pada 2007, kenaikan PDB per kapita penduduk Jakarta adalah 11,6% dibanding tahun sebelumnya. PDRB dengan harga pasar dan PDRB pada 2000 tetap harga pada 2007 untuk Kota Praja Jakarta Pusat, yang mencapai Rp146 juta dan Rp81 juta, lebih tinggi dari kota-kota lain di Jakarta.

Laporan Kekayaan Knight Frank melaporkan bahwa 24 orang di Indonesia mengalami kekayaan sedikitnya 1 miliar dolar AS dan 18 orang di Jakarta, pada 2014. Biaya hidup terus meningkat. Baik harga tanah maupun sewa menjadi mahal. Biaya Mercer 2017 Survei Hidup menempatkan Jakarta sebagai kota termahal ke-88 di dunia bagi warga asing. Perkembangan industri dan pembangunan perumahan baru tumbuh di pinggiran kota, sementara perdagangan dan perbankan tetap terkonsentrasi di pusat kota. Jakarta memiliki pasar properti mewah yang ramai. Knight Frank, sebuah konsultan real estate global yang berbasis di London, melaporkan pada 2014 bahwa Jakarta memberikan keuntungan terbesar atas investasi properti di akhir dunia pada tahun 2013, mengutip masalah kekurangan persediaan dan mata uang yang tajam terdepresiasi dengan berbagai alasan.

Belanja

Kota Penggerebekan di Jakarta Pusat
Pandangan interior Pondok Indah Mall 2

Menjelang 2015, dengan total 550 hektar, Jakarta memiliki daerah pusat perbelanjaan terbesar di dalam satu kota. Malls termasuk Plaza Indonesia, Grand Indonesia, Plaza Senayan, Kota Senayan, Pacific Place, Mall Taman Anggrek, dan Pondok Indah Mall. Merek-merek dagang Fashion di Jakarta termasuk Debenhams, di Kota Senayan dan Desa Lippo Mall Kemang, Jepang Sogo, Seibu di Grand Indonesia Shopping Town, dan merek dari Prancis, Galeries Lafayette, di Pacific Place. Sabuk belanja Satrio-Casablanca yang baru termasuk pusat perbelanjaan Kuningan City, Duta Besar Mal, Kota Kasablanka, dan Lotte Shopping Avenue. Pusat perbelanjaan juga berlokasi di Grogol dan Puri Indah di Jakarta Barat.

Pasar tradisional mencakup Blok M, Pasar Mayestik, Tanah Abang, Senen, Pasar Baru, Glodok, Mangga Dua, Cempaka Mas, dan Jatinegara. Pasar khusus menjual barang-barang antik di Jalan Surabaya dan batu permata di Pasar Rawabening.

Pariwisata

Kebanyakan pengunjung ke Jakarta adalah turis domestik, dan Taman Mini Indonesia Indah ditujukan untuk mendukung identitas nasional dan patriotisme.

Meski Jakarta memiliki nama lokasi yang paling populer per lembar cerita dan peringkat delapan terbesar di antara kota-kota di dunia pada tahun 2017, pada situs berbagi-gambar Instagram, kota tersebut bukan merupakan tujuan wisata internasional terkemuka. Namun, kota ini menempati peringkat kelima sebagai tujuan wisata yang tumbuh tercepat di antara 132 kota menurut Indeks Kota Tujuan Global MasterCard. Dewan Wisata dan Pariwisata Dunia juga mencantumkan Jakarta sebagai salah satu dari sepuluh kota wisata bertumbuh tercepat di dunia pada tahun 2017 dan mengkategorikannya sebagai artis baru, yang akan mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah waktu kurang dari sepuluh tahun. Menurut Euromonitor International tanggal 100 Tujuan Kota 2019, Jakarta menempati urutan ke-57 dari 100 kota yang paling banyak dikunjungi di dunia.

Kebanyakan pengunjung yang tertarik ke Jakarta adalah turis domestik. Sebagai pintu gerbang Indonesia, Jakarta sering menjadi tempat persinggahan para pengunjung asing yang sedang menuju tempat wisata Indonesia lainnya seperti Bali, Lombok, Pulau Komodo dan Yogyakarta. Jakarta mencoba menarik lebih banyak wisatawan internasional oleh pariwisata Mars dengan mengatur jumlah konvensi yang meningkat. Pada 2012, sektor pariwisata memberikan kontribusi sebesar Rp. 2,6 triliun dolar AS (268,5 juta dolar AS) terhadap total pendapatan kota sebesar Rp268,5 juta. 17,83 triliun (1,45 milyar dolar AS), naik 17,9% dari tahun sebelumnya 2011.

Kantor Pos Kota Tua Jakarta di Fatahillah Square, Jakarta Pusat

Tempat wisata wisata yang populer di Kota dan sekitar alun-alun Merdeka. Kota merupakan pusat Jakarta tua, dengan Museum Maritim, Kota Intan Bridge, Sekolah Dasar Wayang, Museum Stadhuis Batavia, Museum Seni Murni, Toko Merah, Museum Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri, Stasiun Jakarta Kota, dan Glodok (Chinatown). Kota Tua diberi nama sebagai tujuan yang paling sering dikunjungi di Indonesia pada tahun 2017 oleh Instagram. Di pelabuhan-pelabuhan tua Sunda Kelapa, kapal-kapal pinisi yang bertopeng-tinggi masih dijangkarkan.

Tempat wisata lainnya termasuk Kepulauan Seribu Taman, Taman Mini Indonesia Indah, Setu Babakan, Kebun Binatang Ragunan, Sunda Kelapa, pelabuhan tua Ancol Dreamland di Teluk Jakarta, yang menjadi lokasi tema Fantasi (Fantasi World), Sea World, Atlantis Water Adventure, dan Gelanggang Samudra. Ribuan Kepulauan, yang terletak di utara hingga pantai kota dan di Laut Jawa, juga merupakan daerah tujuan wisata yang populer.

Sebagian besar rantai hotel internasional memiliki keberadaan di kota ini. Jalan Jaksa dan areal areal terfavorit di antara para peretas untuk akomodasi yang lebih murah, agen perjalanan, toko buku bekas, pengubah uang, peluncur dan makanan. PIK adalah daerah pinggiran yang relatif baru untuk tempat nongkrong, sementara Kemang adalah daerah pinggiran yang populer bagi para ekspos.

Infrastruktur

Sedangkan untuk mengubah kota menjadi lebih bisa ditinggali proyek regenerasi 10 tahun perkotaan dilakukan dengan biaya Rp571 triliun ($40,5 milyar). Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan infrastruktur, termasuk pembuatan sistem transportasi publik yang terintegrasi dengan lebih baik, dan perbaikan sistem air bersih dan air limbah kota, perumahan dan sistem pengendalian banjir.

Pasokan air

Dua perusahaan swasta, PALYJA dan Aetra, menyediakan air pipa di bagian barat dan timur Jakarta dalam kontrak konsesi selama 25 tahun yang ditandatangani pada tahun 1998. Perusahaan induk aset publik PAM Jaya memiliki infrastruktur. Delapan puluh persen air yang dibagikan di Jakarta berasal dari sistem Terusan Tarum Barat dari Waduk Jatiluhur di Sungai Citarum, 70 km (43 mi) di tenggara kota tersebut. Persediaan air diprivatisasi oleh Presiden Suharto pada tahun 1998 oleh perusahaan Perancis Suez Environnement dan perusahaan Inggris Thames Water International. Kedua perusahaan tersebut kemudian menjual konsesi mereka kepada perusahaan-perusahaan Indonesia. Pertumbuhan pelanggan selama tujuh tahun pertama kelulusan sudah lebih rendah dari sebelumnya, mungkin karena kenaikan tarif tinggi inflasi selama periode ini. Tahun 2005, tarif dibekukan, memimpin perusahaan air swasta untuk mengurangi investasi.

Menurut PALYJA, rasio cakupan layanan secara substansial meningkat dari 34% (1998) menjadi 65% (2010) di paruh barat konsesi. Menurut data Badan Pengaturan Pasokan Air Jakarta, akses di bagian timur kota yang dikuasai oleh PTJ meningkat dari sekitar 57% di tahun 1998 menjadi sekitar 67% di 2004, namun kemudian stagnasi setelahnya. Namun, sumber-sumber lain menyebutkan angka akses yang jauh lebih rendah untuk pasokan air pipa ke rumah-rumah, tidak termasuk akses yang diberikan melalui hidrat publik: satu studi memperkirakan akses paling rendah hingga 25% di 2005, sementara kajian lainnya memperkirakan angkanya serendah 18,5% di tahun 2011. Mereka yang tidak memiliki akses ke air PAM kebanyakan mendapatkan air dari sumur yang sering asin dan tidak sehat. Sampai tahun 2017, menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta saat ini memiliki krisis air bersih.

Perawatan kesehatan

Jakarta memiliki banyak fasilitas layanan swasta dan kesehatan umum yang diperlengkapi terbaik di Indonesia. Pada Januari 2014, pemerintah Indonesia meluncurkan sistem perawatan kesehatan universal yang disebut Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Meliputi sekitar 250 juta orang, itu adalah sistem asuransi yang paling ekstensif di dunia. Diperkirakan pada tahun 2019, seluruh populasi akan tercakup.

Rumah sakit pemerintah memiliki standar yang bagus namun seringkali penuh. Rumah sakit khusus yang dikelola pemerintah termasuk Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Soebroto, serta rumah sakit dan puskesmas masyarakat. Pilihan lain untuk layanan kesehatan mencakup rumah sakit dan klinik swasta. Sektor kesehatan swasta telah melihat perubahan-perubahan yang signifikan, ketika pemerintah mulai memperbolehkan investasi asing di sektor swasta pada tahun 2010. Sementara beberapa fasilitas swasta dikelola oleh organisasi nirlaba atau keagamaan, kebanyakan adalah untuk keuntungan. Jaringan rumah sakit seperti Siloam, Mayapada, Mitra Keluarga, Medika, Medistra, Ciputra, dan Hermina beroperasi di dalam kota.

Transportasi

Pejalan kaki, tukang jogging dan pengendara sepeda Jakarta mengambil alih jalur utama dalam Hari Bebas Mobil

Sebagai wilayah metropolitan sekitar 30 juta orang, Jakarta memiliki berbagai sistem transportasi. Jakarta memuji 2021 Penghargaan Transportasi Berkelanjutan global (STA) untuk sistem transportasi umum terpadu.

Kota memprioritaskan pembangunan jaringan jalan, yang kebanyakan dirancang untuk mengakomodasi kendaraan swasta. Salah satu ciri lain dari sistem jalan Jakarta adalah jaringan jalan tol. Terdiri dari jalan di dalam dan luar ring dan lima jalan tol yang meledak keluar, jaringan ini menyediakan koneksi wilayah dalam maupun luar kota. Kebijakan 'ganjil-even' membatasi penggunaan jalan terhadap mobil-mobil dengan plat nomor ganjil atau genap pada hari tertentu sebagai langkah transisi untuk mengurangi kemacetan sampai perkenalan harga jalan elektronik di masa depan.

Terdapat banyak terminal bis di kota tersebut, dimana bus beroperasi di banyak rute untuk menghubungkan daerah sekitar perbatasan kota, ke daerah lain di Jabodetabek dan kota di seluruh pulau Jawa. Terminal terminal bus yang terbesar adalah Pulo Gebang, yang bisa dibilang sebagai terbesar dari terminal bis di Asia Tenggara. Terminal utama untuk layanan kereta jarak jauh adalah Gambir dan Pasar Senen. Perkeretaapian berkecepatan tinggi yang menghubungkan Jakarta dengan Bandung dan kereta api lain sedang dalam tahap perencanaan dari Jakarta ke Surabaya.

Angkutan cepat di Jabodetabek terdiri dari transit cepat bus Trans-Jakarta, MRT Jakarta, KRL Commuterline, kereta api Kommuterline, dan Bandara Soekarno-Hatta. Sistem transit lain yang terdiri atas LRT Jakarta diharapkan mulai beroperasi pada awal 2021.

Sistem bus yang dimiliki pribadi seperti Kopaja, MetroMini, Mayasari Bakti dan PPD juga memberikan layanan penting bagi para komuter Jakarta dengan berbagai rute yang telah dilalui di seluruh kota. becak dilarang memasuki kota karena menyebabkan kemacetan lalu lintas. Bajaj otomatis rickshaw menyediakan transportasi lokal di jalan-jalan belakang beberapa bagian kota. Mikrobus Angkot juga berperan besar dalam transportasi jalan di Jakarta. Taksi dan ojeks (ojek taksi) tersedia di kota.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) adalah bandara utama yang melayani wilayah Jakarta Raya, sementara Bandara Perdanakusuma (HLP) menampung penerbangan swasta dan penerbangan domestik yang murah. Bandara-bandara lain di wilayah metropolitan Jakarta mencakup Bandara Pondok Cabe dan lapangan udara di Pulau Panjang, bagian dari kepulauan Thousand Island.

Pelabuhan utama Indonesia yang tersibuk dan Jakarta, serta pelabuhan utama Tanjung Priok, melayani banyak koneksi feri ke berbagai bagian Indonesia. Pelabuhan tua Sunda Kelapa hanya mengakomodasi pinisi pinisi, sebuah kapal pelayaran kayu tradisional yang melayani layanan angkutan antar pulau di kepulauan tersebut. Pelabuhan Muara Angke direnovasi, yang digunakan sebagai pelabuhan umum di Thousand Islands (Indonesia), sedangkan Pelabuhan Marina di da Ancol, digunakan sebagai pelabuhan wisata.

Pemandangan kota

Arsitektur

Fasade Museum Bank Indonesia di Kota Tua

Jakarta memiliki gedung yang amat penting dalam berbagai periode sejarah dan budaya yang berbeda. Gaya arsitektural mencerminkan pengaruh Melayu, Jawa, Arab, Cina, dan Belanda. Pengaruh eksternal memberi tahu arsitektur rumah Betawi. Rumah-rumah itu dibangun dari nangka (Artocarpus intergrifolia) dan memiliki tiga kamar. Bentuknya mirip seperti kenang-kenangan tradisional Jawa. Selain itu, jumlah gedung warisan budaya terdaftar juga meningkat.

Bangunan dan struktur kolonial termasuk yang dibangun selama masa penjajahan. Gaya penjajahan yang dominan dapat dibedakan menjadi tiga masa: Belanda Golden Age (17 sampai akhir abad ke-18), periode gaya transisi (akhir abad ke-18 - abad ke-19), dan modernisme Belanda (abad ke-20). Arsitektur kolonial terlihat di rumah dan pemukiman, gereja, gedung sipil, dan kantor, yang lebih terkonsentrasi di Kota Tua Jakarta dan Jakarta Tengah. Arsitek seperti J.C. Schultze dan Eduard Cuypers merancang beberapa bangunan penting tersebut. Karya-karya Schultze termasuk Jakarta Art Building, Gedung Mahkamah Agung Indonesia dan Gedung Departemen Keuangan, sedangkan Cuypers merancang Museum Bank Indonesia dan Museum Bank Mandiri.

Wisma 46 pada arsitektur pasca modernis, gedung tertinggi keempat di Jakarta

Pada awal abad ke-20, kebanyakan bangunan dibangun dengan gaya Neo-Renaissance. Pada tahun 1920-an, selera arsitektur sudah mulai bergeser mendukung rasionalisme dan modernisme, terutama rancangan deko seni. Wilayah elit Menteng, yang dikembangkan pada tahun 1910-an, adalah usaha pertama kota tersebut untuk menciptakan perumahan yang ideal dan sehat di kelas menengah. Rumah asli tersebut memiliki organisasi longitudinal, dengan daun-daun yang menggantung, jendela yang besar, dan ventilasi terbuka, semuanya fitur-fitur praktis untuk iklim tropis. Rumah-rumah ini dikembangkan oleh N.V. de Bouwploeg, dan didirikan oleh P.A.J. Moojen.

Setelah kemerdekaan, proses pembangunan bangsa di Indonesia dan meruntuhkan kenangan penjajahan sama pentingnya dengan pembangunan simbolik jalan-jalan arteri, monumen, dan gedung-gedung pemerintah. Monumen Nasional di Jakarta, yang dirancang oleh Sukarno, adalah mercusuar nasionalisme Indonesia. Pada awal tahun 1960-an, Jakarta menyediakan jalan-jalan raya dan monumen budaya berskala super, serta Stadion Olahraga Senayan. Gedung parlemen memiliki atap hiperbolik yang mengingatkan tentang rasionalis Jerman dan konsep desain Korporasi. Dibangun pada tahun 1996, Wisma 46 meninggi hingga setinggi 262 meter dan puncak yang berbentuk nib itu menyoroti teknologi dan melambangkan stereoskopi.

Ledakan bom gedung di kota terus terjadi pada abad ke-21. Segitiga Emas Jakarta adalah salah satu CBD yang sangat cepat berkembang di kawasan Asia Pasifik. Menurut CTBUH dan Emporis, ada 88 gedung pencakar langit yang mencapai atau melebihi 150 meter (490 kaki), yang menempatkan kota ini di peringkat 10 dunia atas. Gedung ini memiliki gedung lebih tinggi dari 150 meter dibandingkan kota-kota Asia Tenggara atau Belahan Bumi Selatan lainnya.

Markah tanah

Pandangan malam Monas, pemandangan Jakarta

Kebanyakan bangunan, monumen, dan patung-patung di Jakarta dimulai pada tahun 1960-an pada jaman Sukarno, kemudian diselesaikan pada era Suharto, sementara beberapa tanggal dari jaman kolonial. Meskipun banyak proyek telah selesai setelah masa kepresidenannya, Sukarno, yang adalah seorang arsitek, dipuji karena merencanakan monumen dan landmark Jakarta, dia menginginkan agar kota menjadi mercusuar negara baru yang kuat. Di antara proyek monumental itu dibangun, dimulai, dan direncanakan selama pemerintahannya, ada masjid Istiqlal, Gedung Legislatur, dan Stadion Gelora Bung Karno. Sukarno juga telah membangun banyak monumen nasionalis dan patung di ibukota.

CIRAK yang paling terkenal, yang menjadi lambang kota, adalah peninggalan 132 meter dari monumen Nasional (Monumen Nasional atau Monas) di tengah Lapangan Merdeka. Di pojok barat daya berdiri patung kereta api Arjuna Wijaya dan air mancur bertema Mahabharata. Selatan lagi melalui Jalan M.H. Thamrin, salah satu kesempatan utama, monumen Selamat Datang berdiri di air mancur di pusat bundaran Hotel Indonesia. TPA lainnya termasuk Masjid Istiqlal, Katedral Jakarta dan Gereja Immanuel. Mantan Batavia Stadhuis, Pelabuhan Sunda Kelapa di Kota Tua Jakarta, merupakan bentangan lain. Gedung Gama Tower di Jakarta Selatan 310 meter adalah bangunan tertinggi di Indonesia.

Beberapa patung dan monumen merupakan nasionalis, seperti Monumen Pembebasan Irian Barat, Tugu Tani, patung Remaja dan patung Dirgantara. Sejumlah patung yang memperingati pahlawan-pahlawan nasional Indonesia, seperti patung Diponegoro dan Kartini di Lapangan Merdeka. Patung Sudirman dan Thamrin tersebut berada di jalan-jalan dengan nama-nama mereka. Di Kantor Pusat Soekarno dan Hatta, ada pula patung Sukarno dan Hatta.

Taman dan danau

Kapal di danau kepulauan Indonesia Indah Taman Mini Indonesia Indah

Pada bulan Juni 2011, Jakarta hanya memiliki 10,5% ruang terbuka hijau (Ruang terbuka Hijau), meskipun ini berkembang menjadi 13,94%. Taman umum termasuk dalam ruang terbuka hijau publik. Ada sekitar 300 ruang publik yang ramah untuk anak-anak (RPTRA) yang terintegrasi di kota ini pada tahun 2019. Sedangkan pada 2014, 183 penampungan air dan danau-danau mendukung wilayah Jakarta yang lebih besar.

  • Lapangan Merdeka (Medan Merdeka) memiliki lapangan hampir 1, yang memiliki simbol Jakarta, Monas atau Monumen Nasional (Monumen Nasional). Sampai tahun 2000, kawasan ini adalah alun-alun kota terbesar di dunia. alun-alun tersebut diciptakan oleh Gubernur Jenderal Belanda Herman Willem Daendels (1810) dan awalnya bernama Koningsplein (Alun-alun Raja). Pada 10 Januari 1993, Presiden Soeharto mulai kecantikan persegi. Ciri-ciri termasuk taman rusa dan 33 pohon yang mewakili 33 provinsi di Indonesia.
  • Lapangan Banteng (Medan Buffalo) terletak di Jakarta Tengah dekat Masjid Istiqlal, Katedral Jakarta, dan Kantor Pos Pusat Jakarta. Luasnya sekitar 4,5 hektar. Awalnya disebut Waterlooplein dan berfungsi sebagai lapangan upacara selama masa penjajahan. Monumen kolonial dan peringatan-peringatan yang didirikan di alun-alun selama periode kolonial dihancurkan selama era Sukarno. Monumen yang paling menonjol di alun-alun adalah Monumen Pembebasan Irian Barat (Monumen Pembebasan Irian Barat). Pada tahun 1970-an dan 1980-an, taman itu digunakan sebagai terminal bis. Tahun 1993, taman itu kembali berubah menjadi ruang publik. Tempat ini menjadi tempat rekreasi bagi beberapa orang dan kini berperan sebagai tempat pameran atau untuk kegiatan lainnya. 'Jakarta Flona' (Flora dan Fauna), pabrik bunga dan dekorasi serta pameran hewan peliharaan, dipegang di taman ini sekitar bulan Agustus.
Ancol Gondola
  • Taman Mini Indonesia Indah (Miniatur Park dari Indonesia), di Jakarta Timur, memiliki sepuluh taman mini.
  • Taman Suropati terletak di Menteng, Jakarta Tengah. Taman itu dikelilingi oleh bangunan penjajahan Belanda. Taman Suropati dikenal sebagai Burgemeester Bisschopplein pada masa penjajahan. Taman ini berbentuk lingkaran dengan area permukaan 16.322 meter persegi (175.690 kaki persegi). Beberapa patung modern dibuat oleh para seniman negara ASEAN, yang memberikan julukan Taman persahabatan ASEAN ('Park of the seniman artis ASEAN’).
  • Menteng Park dibangun di lokasi bekas stadion sepak bola Persija. Taman Situ Lembang juga berada di dekat situ, yang memiliki danau di pusat itu.
  • Kalijodo Park adalah taman terbaru di Kecamatan Penjaringan, dengan luas 3,4 hektar di samping Sungai Krendang. Secara resmi dibuka pada 22 Februari 2017. Taman tersebut buka 24 jam sebagai ruang terbuka hijau (RTH) dan ruang publik yang terintegrasi dengan baik untuk anak (RPTRA) serta memiliki fasilitas skateboard standar internasional.
  • Taman Pariwisata Alam Margasatwa Muara Angke dan Ciri Angke Kapuk di Penjaringan di Jakarta Utara.
  • Kebun Binatang Ragunan terletak di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kebun binatang tertua ketiga di dunia dan merupakan kebun binatang kedua terbesar dengan populasi tumbuhan dan tumbuhan yang paling beragam.
  • Setu Babakan adalah danau seluas 32 hektar yang dikelilingi oleh desa kebudayaan Betawi, yang terletak di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Taman Merah Dadap juga ditemukan di daerah ini.
  • Ancol Dreamland adalah daerah wisata terbesar di Asia Tenggara. Terletak di sepanjang teluk, di Ancol di Jakarta Utara.
  • Taman Waduk Pluit/Pluit Lake Park dan Putra Putri Park di Pluit, Jakarta Utara.
  • Tebet Honda Park, Pure Park, Mataram Park, Taman Langsat dan Taman Ayodya di Jakarta Selatan

Olahraga

Pertandingan sepak bola di Gelora Bung Karno

Jakarta menjadi tuan rumah pada Pesta Olahraga Asia 1962 dan Pesta Olahraga Asia 2018, diselenggarakan bersama oleh Palembang. Jakarta juga menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Asia Tenggara di tahun 1979, 1987, 1997 dan 2011 (mendukung Palembang). Gelora Bung Karno, Stadion Utama di kota itu dengan kapasitas 77.193 kursi, menjadi tuan rumah panggung grup itu, perempatfinal dan final Piala Asia AFC 2007 bersama dengan Malaysia, Thailand dan Vietnam.

Kompleks olahraga Senayan ini memiliki beberapa gelanggang olahraga, termasuk Stadion Bung Karno, Madya Stadium, Istora Senayan, arena air, lapangan bola basket, lapangan bola basket, lapangan tembak, beberapa lapangan tenis dalam ruangan dan luar ruangan. Kompleks Senayan ini dibangun pada 1960 untuk mengakomodasi Asian Games 1962. Bagi basket, Kelapa Gading Sport Mall di Kelapa Gading, Jakarta Utara, dengan kapasitas 7.000 kursi, merupakan arena rumahan tim basket nasional Indonesia. BritAma Arena merupakan tempat bermain bagi Satria Muda Pertamina Jakarta, runner-up Indonesia Basketball League 2017. Jakarta International Velodrome adalah sebuah fasilitas olahraga yang terletak di Rawamangun, yang digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Asian Games 2018. Kapasitas tempat duduk 3.500 untuk balap sepeda, hingga 8.500 untuk pertunjukan dan konser, yang juga dapat digunakan untuk berbagai kegiatan olahraga seperti bola voli, bulu dan futsal. Taman Berkuda Internasional Jakarta adalah tempat olahraga berkuda yang terletak di Pulomas yang juga digunakan sebagai tempat Pesta Olahraga Asia 2018.

Upacara pembukaan Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno, 2018

Hari Bebas Mobil di Jakarta, Minggu, akan diadakan di jalan utama kota, Jalan Sudirman, dan Jalan Thamrin, pada pukul 6 pagi hingga 11 pagi. Tas tanpa mobil, yang berlangsung dari pukul 6 sampai 9 pagi, diadakan setiap hari Minggu. Acara ini mengundang para pejalan kaki lokal untuk berolahraga dan berolahraga dan kegiatan di jalan-jalan yang biasanya penuh dengan lalu lintas. Di sepanjang jalan dari lingkaran lalu lintas Senayan Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, menuju Monumen "Selamat Datang" di lingkaran lalu lintas Hotel Indonesia Jalan Thamrin, utara ke Monumen Nasional di Jakarta Tengah, mobil-mobil diblokir dari masuk. Dalam acara tersebut, senam pagi, kaligrafi, dan latihan aerobik, permainan futsal, joging, sepeda, skateboard, bulantangkis, karate, perpustakaan jalanan dan pertunjukan musik mengambil alih jalan-jalan dan taman utama.

Klub sepak bola rumah terpopuler di Jakarta adalah Persija, yang bermain di Liga Super Indonesia dan menggunakan Stadion Bung Karno sebagai kampung halaman. Tim lain yang bermain di Jakarta adalah Persitara yang berkompetisi dalam Liga Sepakbola Divisi 2 dan bermain di Stadion Kamal Muara dan Stadion Soemantri Brodjonegoro.

Jakarta Marathon dikatakan sebagai "acara lari terbesar di Indonesia". Hal ini diakui oleh AIMS dan IAAF. Ini didirikan pada tahun 2013 untuk mendorong pariwisata olahraga di Jakarta. Pada edisi 2015, lebih dari 15.000 pelari dari 53 negara berpartisipasi.

Pendidikan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia

Jakarta adalah pusat perguruan tinggi. Universitas Indonesia (UI) adalah lembaga pendidikan tinggi terbesar dan tertua di Indonesia. Lembaga publik yang berkampus di Salemba (Jakarta Tengah) dan di Depok. Tiga perguruan tinggi negeri lainnya di Jakarta adalah Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, State University of Jakarta (UNJ) dan Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Jakarta (UPN "Veteran" Jakarta). Beberapa perguruan tinggi swasta besar di Jakarta adalah Universitas Trisakti, Universitas Kristen Indonesia, Mercu Buana University, Tarumanagara, Universitas Katolik Atma Jaya, Universitas Pelita Harapan, Universitas Bina Nusantara, Universitas Jayabaya, dan Universitas Pancasila.

STOVIA (Sekolah bersama van Indische Artsen) adalah sekolah menengah pertama di Jakarta, yang didirikan pada tahun 1851. Jakarta menampung banyak siswa dari seluruh Indonesia, yang tinggal di asrama atau tempat tinggal mereka. Untuk pendidikan dasar, berbagai sekolah dasar dan menengah tersedia, yang ditandai dengan publik (nasional), swasta (nasional dan plus internasional) dan label internasional. Empat sekolah internasional utama adalah Sekolah Internasional Memorial Gandhi, Sekolah Interbudaya Internasional IPEKA di Jakarta dan Sekolah Jakarta di British School Jakarta. Sekolah internasional lainnya adalah Sekolah Internasional Jakarta, Sekolah Bina Bangsa, Sekolah Multikultural Jakarta, Sekolah Internasional Australia, Sekolah Internasional Selandia Baru, Sekolah Internasional Singapura, Pelita Harapan.

Hubungan internasional

Sekretariat ASEAN di Jalan Sisingamangaraja No. 70A, Jakarta Selatan, Indonesia

Jakarta menjadi tuan rumah kedutaan besar asing. Jakarta juga berfungsi sebagai kursi Sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan merupakan modal diplomatik ASEAN.

Jakarta adalah anggota Jaringan Kota-Kota Utama Asia 21, C40 Cities Leadership Group dan Jaringan Kota Pintar ASEAN.

Kota kembar

Jalan Jakarta di Tripoli, Libya.

Jakarta menandatangani perjanjian kota saudarinya dengan kota-kota lain, termasuk Casablanca. Untuk meningkatkan persahabatan di antara dua kota, jalan utama yang terkenal di pusat perbelanjaan dan usahanya dinamai berdasarkan nama kota adik Jakarta, Maroko. Tidak ada nama jalan di Casablanca Jakarta. Namun, ibukota Maroko Rabat memiliki sebuah jalan raya yang dinamai Sukarno, presiden pertama Indonesia, untuk memperingati kunjungannya pada 1960 dan sebagai tanda persahabatan.

Jakarta telah menjalin kemitraan dengan Rotterdam, terutama manajemen air kota yang terintegrasi, termasuk pembangunan kapasitas dan pertukaran pengetahuan. Kerja sama ini terutama disebabkan karena kedua kota ini memiliki masalah yang sama; mereka berbaring di dataran rendah dataran datar dan rentan untuk banjir. Selain itu, untuk wilayah di bawah laut, keduanya telah menerapkan sistem drainase yang melibatkan kanal, bendungan, dan pompa yang penting bagi kedua kota.

Asia
  1.   Tokyo, Jepang
  2.   Beijing, Tiongkok
  3.   Shanghai, Tiongkok
  4.   Seoul, Korea Selatan
  5.   Pyongyang, Korea Utara
  6.   Manila, Filipina
  7.   Bangkok, Thailand
  8.   Hanoi, Vietnam
  9.   Islamabad, Pakistan
  10.   Yazd, Iran
  11.   Jeddah, Arab Saudi
  12.   Vijayawada, Andhra Pradesh, India
Eropa
  1.   Rotterdam, Belanda
  2.   Berlin, Jerman
  3.   Moskow, Rusia
  4.   Budapest, Hungaria
  5.   Istanbul, Turki
Afrika
  1.   Kairo, Mesir
  2.   Casablanca, Maroko
Amerika dan Oseania
  1.   Los Angeles, Amerika Serikat
  2.   Sydney, Australia

Karya cetak

  • Merrillees, Scott (2015). Jakarta: Potret sebuah Capital 1950-1980. Jakarta: penerbitan Ekuinoks ISBN 9786028397308.CS1 warna: ref=harv (link)
  • Teeuwen, Dirk (2010). "Dari tenaga kuda hingga elektrik - Trem di Batavia-Jakarta 1869-1962" (PDF). Batavia pertemuan Rendez. warisan Kolonial Belanda Diarsipkan dari (PDF) asli pada 5 Juli 2016. Diambil 22 April 2017.CS1 warna: ref=harv (link)

Peta Lokasi

Click on map for interactive

Ketentuan Pribadi Kue

© 2025  TheGridNetTM